Pernah ga sih kamu sebelum tidur mandangi langit-langit kamar?
kali ini bukan sambil senyam-senyum sendiri,
tapi sambil menatap nanar dan menerawang..
membayangi semua kejadian demi kejadian yang kamu lewatin,
bareng dia..
dia.. dia yang paling berharga buat kamu..
tapi ternyata, kamu ga seberharga itu bagi dia.
rasanya kamu pasti pingin teriak didepan dia..
biar dia sadar.. biar dia mikir..
tapi gabisa.. yang bisa kamu lakuin cuma nunggu..
nunggu dia peka.. nunggu dia sadar..
lalu timbul pertanyaan besar yang terus berputar dibenak kamu sekarang..
dia ga peka atau ga peduli? dia gapunya otak atau gapunya hati?
kamu ga pernah berharap dia salah satu dari itu..
tapi kenyataannya dia bisa aja keduanya, ga peka dan ga peduli..
ga kerasa, air mata netes. kamu masih nerawang ke langit-langit kamar..
mungkin sambil berharap keajaiban datang..
ga apa keajaiban itu ga menghampiri kamu, tapi minimal bisa menghampiri dia..
supaya dia sadar, betapa besar cinta kamu ke dia.
tapi biar kamu tersakiti sampai segininya, dan dia ga peduli sampai segitunya..
kamu bisa apa? kamu tetap gabisa kemana-mana kan?
cinta itu gabisa kemana-mana lagi kan? keinginan move on selalu ada,
tapi dia terlalu berharga kan?
Ah.. seandainya dia tau sedang dicintai begitu besarnya.
mungkin, entahlah.. sebaiknya tak perlu berandai-andai..
jadi, bukan seandainya dia tau, tapi harusnya dia tau..
cc: @landakgaul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar