Menikmati masa ini... Masa apa? Masa jomblo? Haha bisa jadi. Tapi,
kenapa harus masa jomblo sih yang diceritain? Ya soalnya kalo masa pacaran mau
cerita apa coba, kan gapunya pacar-_- Ya, tepatnya sih masa dimana bangkit dan
berusaha menjadi pribadi yang lebih baik. Berbagai pertanyaan hidup yang muncul
kadang juga bikin kesel kadang juga bikin aku sadar. Pertanyaan ini pasti
sering terngiang dipikiran, apalagi untuk orang yang baru putus, yang jomblo,
dan semacamnya. Ini aku ambil dari beberapa pertanyaan yang pernah ditanyakan
oleh orang lain ke aku, dan juga pertanyaan aku ke orang lain...
Apa aja sih yang kamu lakuin untuk mengisi
kehidupan kamu sendirian ini?
Sendirian? Aku emang jomblo tapi aku ga
sendiri. Banyak yang ada buat aku, dari keluarga sampai teman. Kehidupanku
tetap berjalan biasa. Aku tetap makan, mandi, tidur tanpa harus ada yang
ngingetin mandi dan makan, juga tanpa ada yang ngucapin good night dan good
morning. Sekarang aku lebih mandiri dan tentu bisa fokus untuk duniaku sendiri.
Apakah banyak perbedaan yang kamu rasain
disaat taken dan single?
Wow tentu banyak. Tapi, apa yang perlu
dikhawatirkan dengan perbedaan itu? Tanpa dia aku masih bisa bernafas. Itu yang
paling penting.
Apa yang membuat kamu kuat? Padahal udah
disakitin beberapa kali.
Aku gakuat. Sebagai cewe yang selalu
memakai perasaan, pasti aku lemah dalam masalah 'disakiti'. Aku bodoh kalo
terlalu lama jatuh dan terpuruk. Yang ada itu membuat orang yang udah
ngenyakiti aku senang karena aku masih bergantungan dengan dia. Nah karena itu
saatnya pake logika, bukannya perasaan. Lagian kalo terlalu lama didalam
kesedihan, banyak efek negatif yang mengganggu kehidupan aku. Bukan cuma untuk
diri sendiri, tapi untuk orang lain. Ya, cukup dengan membuat orang yang aku
sayang bahagia akupun ikut bahagia. Dan dukungan dari orang-orang terdekat aku.
Itu yang membuat aku kuat sampai saat ini.
Apakah membuat trauma pacaran karena
sering disakitin?
Tentu tidak. Terlalu lebay kalo begitu.
Dijadikan pelajaran aja semua yang udah dilewati. Setiap orang berbeda-beda.
Semoga aja mendapat lebih baik dari yang lalu.
Pernah mengharapkan mantan untuk kembali?
Pernah. Tapi disisi lain aku mikir, dia
yang ingin pergi tetapi buat apa kita ingin dia kembali? Jika dia kembali juga
gabakal indah kaya dulu. Kalo dia kembali juga pasti akan mengulang
kesalahannya dulu walaupun ia berusaha meyakinkan kalo dia akan berubah. Karena
manusia pasti 'khilaf' tanpa sengaja melakukan kesalahan yang tak disadarinya.
Baginya mungkin dengan dia pergi itu pilihan terbaik untuk mendapatkan
kebahagiaan yang lebih, jadi buat apa diharapkan untuk kembali? Karena pikiran
itu membuat aku untuk berhenti berharap dari mantan.
Kalau melihat mantanmu sudah
bahagia dengan kebahagiaannya masing-masing, apa yang kamu rasain?
Ya yakinkan diri aja kita bisa lebih bahagia dari dia. Allah maha
adil kok. Kadang juga ada yang ngeselin ya, pacarnya mantan kadang suka sengaja
bikin kita iri gitu. Tapi mikir aja “Jangan sosoan deh, dulu aku juga pernah
gitu sama dia. Jadi lo cuma bekas dari kebahagiaan gue”. Haha kejam sih, tapi
ya ikut bahagia aja deh ya. Doain yang terbaik buat mantan karena segimanapun
dia nyakitin dia juga pernah bikin kita bahagia.
Kalau berhenti berharap dengan mantan,
apakah kamu mengharapkan orang lain yang baru?
Ya, tentu. Setiap orang pasti ingin ada
seseorang disampingnya untuk penyemangat hidup, Mungkin, masa-masa saat ini
adalah masa terberat bagi aku. Apalagi karena disekolah banyak sekali tugas dan
persiapan segala macam yang bikin down selama kelas 3 ini. Ya, pasti butuh
teman untuk mengeluh dan bisa jadi moodbooster saat down. Tapi, untuk saat ini
teman-teman dan keluarga udah bisa berperan. Jadi, untuk pacar sih berharap
tapi tak terlalu berlebihan, biar datang sendirinya tanpa harus mencari hehe.
Jika punya pacar, kamu ingin
punya pacar yang bagaimana?
Hm… Lagi butuh seseorang yang sholeh dan lebih beragama daripada
aku dan sayang sama mamanya. Karena saat ini aku lebih sering cape batin, dan
aku percaya orang-orang yang sholeh bisa bikin aku tenang dan ngajarin aku
kearah yang lebih baik. Juga, kenapa sayang sama mamanya? Karena menurut aku,
seseorang yang menyayangi mamanya pasti bisa menghormati dan menghargai
perempuan. Karena baginya menyakiti perempuan sama saja menyakiti mamanya.
Jika suatu saat kamu punya
pacar yang perilakunya sama dengan mantanmu, dan kamu kembali disakiti.
Bagaimana perasaanmu?
Semoga tidak. Aku bakal
lebih berhati-hati dalam memilih, tapi dalam arti memilihnya itu bukan dari
sudut pandang fisik, materi atau bagaimana. Ya, kembali ke jawaban dari
pertanyaan sebelumnya. Lagian aku udah bisa bedain mana yang tulus dan yang
modus dari pengalaman yang aku punya. Kalo aku masih terjebak, berarti kembali
ke diri sendiri. Mungkin dulunya aku pernah menyakiti dan mungkin inilah
balasannya. Aku percaya dengan laki-laki baik untuk perempuan yang baik. Jadi,
sebelum ingin mewujudkan pernyataan itu. Intropeksi diri dulu, apakah aku sudah
pantas dicintai oleh laki-laki yang baik? See, feel, and think that!
Bagaimana dengan harapan
kosong? Padahal kamu udah yakin sama seseorang kalo dialah orang terbaik, tapi
ternyata kalian tak punya harapan untuk bersatu?
Masalah harapan kosong(harkos) aku juga belum kebal dalam masalah
ini. Aku pernah baca tweets “Jika harapan itu tidak ada maka janganlah
menganggap itu ada”. Jadi, udah tau emang engga ada tapi kamu maksain buat ada.
Yang ada juga entar gabakal bisa, malah bisanya ngejauh. Bisa ketebak kok
orang-orang yang serius dan mana orang yang harkos itu. Berharap boleh tapi
jangan terlalu berlebihan. Belum tau kan orang yang diharapin ngeharepin kita
balik. Yang adanya nanti jatuh dan sakit hati lagi. Aku sempat mengalaminya, ya
kembali lagi kejawaban pertanyaan yang sebelumnya kan? Mungkin dia ga memandang
aku bukan yang terbaik. Mungkin aku yang salah mengartikan kebaikan dan
perhatiannya makanya aku sempat menstatuskan diri jadi korban harkos. Tapi, ya
Alhamdulillahnya bisa move on cepat. Ya, mending gajadi daripada udah jadi tapi
akhirnya disakitin lagi.
Apakah kamu masih galau? Apa
arti galau bagi kamu?
Dulu galau udah kayak nasi aja, jadi makanan sehari-sehari. Tapi,
sekarang udah berkurang. Galau itu bingung dengan pilihan, kadang hati sama
pikiran itu bertolak belakang. Nah itu arti galau sebenarnya. Tapi semua orang
selalu beranggapan galau itu identik dengan cinta-cintaan. Galau bisa aja
setiap hari nyerang kita, tapi bukan dalam masalah cinta-cintaan aja. Aku udah
sadar banget galau itu hanya buang waktu dan nyia-nyiain doang. Jadi aku harus
belajar menghargai setiap detik waktu aku. Ini beneran loh hehe. Tapi dari
galau, aku juga bisa mengenal dunia tulis menulis, Dan galau juga bisa jadi inspirasi
aku untuk nulis, sekarang nulis itu udah jadi hobby aku saat perkataan tak bisa
diungkapkan dengan lisan, jadi hanya lewat tulisan. Untuk sekarang udah saatnya
galau itu jadi acuan aku untuk berubah, karena saatnya menggalaukan masa
depanku bagaimana nanti… Apakah aku bisa jadi orang sukses? Amin….
Beralih dari percintaan,
bagaimana dengan teman-temanmu? Apakah mereka berperan penting dalam kehidupan
kamu sekarang?
JELAS! Tanpa mereka mungkin aku masih terpuruk sampai sekarang.
Mereka paling bisa jadi moodbooster saat aku sedih. Dari teman-teman kelas dan
juga teman-teman organisasi. Mereka mau denger keluh kesah aku dan mereka
gapernah bosan. Ya cuma beberapa aja yang aku percayai, yang aku percayai itu
yang aku sebut sahabat. Tapi, ngomong-ngomong masalah sahabat. Belum ada yang
bisa ngalahin sahabat SMP aku. Di SMA ini, aku bisa nemuin pertemanan yang
tulus udah langka. Sudah pada dewasa tapi pemikirannya belum, masih aja ada
yang pilih-pilih teman. Kadang kalo ada hal seperti itu suka sedih, pingin
balik ke masa kecil yang pertemanan itu polos tanpa harus ada tekanan ini itu.
Tapi ya aku bersyukur udah kenal sama teman-teman yang Alhamdulillahnya sejauh
ini mereka baik ke aku. Ya semoga aja mereka sayang ke aku dengan tulus seperti
aku ke mereka hehe.
Kebiasaan yang harus kamu
ubah saat ini setelah ngelewatin masa-masa yang udah kamu alami selama itu?
Ubah sifat malas! Pingin coba fokus kesekolah tanpa harus ada
galau-galau dalam yang ga penting. Pingin tambah rajin dan ibadahnya
makin-makin baik supaya bisa dekat sama Allah. Kalo dekat sama Allah, pasti
semua masalah bisa dilewati dgn lebih mudah.
Hal selanjutnya yang ingin
kamu wujudin?
Pingin hidup tenang dan bahagia sama orang-orang yang disayang.
Pingin tambah sholehah dan pintar, bisa masuk PTN favorite dan jadi orang
sukses. Amin yarabb!
Mungkin, segitu saja hasil pemikiran aku. Kelihatannya emang gajelas maksudnya apa. Tapi, itu semoga bisa
memotivasi ya. Itu jawaban dari pertanyaan hidup anak remaja sekarang. Maaf ya
lagi pingin jadi orang bijak sebentar hihi:-p
@yuninghaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar