Scroll Text - http://www.marqueetextlive.com

Jumat, 22 Maret 2013

Keberadaanku didalam hidupmu..

Bagaimana keadaanmu dengannya yang bisa menggantikan posisiku begitu cepat?
Apakah kamu bisa lebih bahagia karena ia disampingmu?
Apakah senyumanmu lebih lebar karena canda tawanya?
Apakah tidak ada tangisan lagi dihidupmu karena kehadirannya?
Aku tak tahu pasti bagaimana keseharianmu sekarang, padahal sebelumnya aku lebih mengetahui apa saja yang kamu lakukan setiap saat..

Lazimkah jika aku memberimu dukungan dan dorongan disaat kamu jatuh?
Sudikah jika aku mengkhawatirkan keadaanmu jika keadaanmu tidak dalam keadaan baik?
Pantaskah jika aku memberikanmu perhatian dan menghiburmu disaat kamu tak berdaya?
Mungkin tidak, karena semua itu sudah ada yang melakukannya..
Bahkan mungkin lebih baik daripada aku..
Yaitu, orang yang kamu sebut pacar saat ini..
Wanita yang kamu agungkan saat ini..
Wanita yang kamu lindungi saat ini...
Dan wanita yang kamu bilang satu-satunya kamu sayang saat ini...
Mungkin, kamu meninggalkanku bukan dengan alasan karena kehadirannya dalam hubungan kita..
Tapi, mengapa aku berfikir bahwa hubungan kita jauh lebih baik sebelum kamu mengenalnya?

Ah.. Entahlah.. Atau hanya aku saja yang berfikir begitu..
Aku tak bisa menebak apa yang kamu fikirkan saat kamu memilih untuk pergi jauh dari kehidupanku..
Karena aku hanya bisa larut dalam kepasrahan dan ke tidak berdayaan..
Tapi, aku tak berfikir bahwa kamu meninggalkanku bukan karena kamu melupakan perasaan, janji, impian, dan apapun yang menyangkut tentang 'kita'.
Aku hanya berfikir, kamu sedang dibutakan dalam keegoisan..
Kamu sedang ditulikan dalam keemosian...
Kamu sedang dibisukan dalam keamarahan...
Karena itu aku masih sempatnya mempertahankan perasaanku dalam kenyataan kamu enggan mempertahankan perasaan kita, hubungan kita, dan semuanya yang kita bangun..
Semuanya itu bukan dengan waktu yang singkat.. Semuanya... Itu indah jika kita bisa mewujudkannya bersama...

Kata-kata yang kamu pernah ucapkan kepadaku, apakah akan kamu ucapkan kembali padanya?
Janji-janji yang kamu umbar kepadaku, apakah akan kamu ucapkan kembali padanya?
Pujian dan kebanggaan yang kamu utarakan kepadaku, apakah kamu akan utarakan juga padanya?

Siapa yang kamu cari saat kamu kecewa dengan keadaan? Aku
Siapa yang kamu cari saat kamu merasa dunia tidak adil atas perjuanganmu? Aku lagi
Siapa yang kamu cari saat kamu mendapatkan keberhasilan? Mungkin Aku
Siapa yang kamu cari saat kamu merasa beruntung dengan posisimu? Sepertinya Aku
Siapa yang kamu harapkan jika kamu merasa sedih dan butuh semangat? Cuma Aku
Siapa yang kamu harapkan jika kamu merasa senang dan butuh ketenangan? Seharusnya Aku..
Begitu beradanya posisi 'Aku' dikehidupanmu dulu. Sekarang? Entahlah.. Mungkin kamu memang sudah tidak membutuhkan keberadaanku lagi..

Tanganku pernah mengusap air matamu saat kamu menangis..
Pundakku pernah disandari olehmu saat kamu merasa lelah...
Tubuhku pernah memelukmu saat kamu merasa dunia tidak berpihak padamu...
Hidungku pernah mencium bau perjuanganmu untuk impianmu..
Mataku selalu melihat jatuh bangunnya kamu dalam kehidupanmu..
Telingaku selalu mendengar semua yang tak bisa kamu pendam sendiri...
Mulutku selalu berusaha memberikan kata-kata yang bisa membuatmu tenang..
Kakiku selalu berusaha menuntun langkahmu untuk menjadi lebih baik lagi..
Semuanya, menjadi saksi kesungguhan perasaanku padamu..

Sekarang, apakah ia bisa menemanimu saat kamu berada diatas juga dibawah?
Apakah ia sanggup menjadi bagian dari bebanmu?
Apakah dia bisa menjadi penyemangatmu yang lebih baik?

Aku bisa mengikhlaskan pilihanmu, dan menghormati keputusanmu...
Tapi, salahkah jika aku berharap jika ia tidak mampu setegar aku?
Dan akhirnya kamu akan merindukan sosokku, dan menginginkan aku kembali padamu..
Ternyata salah, itu bukan harapan yang bijak..
Jelas, itu bukanlah sebuah harapan. Artinya aku masih belum bisa mengikhlaskanmu secara tulus..
Seharusnya aku berharap..
Dia bisa menjadi pendamping yang sabar dan tegar. Yang selalu bersamamu dalam kondisi apapun..
Bisa membuatmu tersenyum walaupun seharusnya kamu menangis..
Itu adalah harapan yang tulus, demi kebahagiaannya...

Aku pernah menjadi bagian hidupmu, dan itu dengan waktu yang bisa dibilang cukup lama.
Aku sudah mengetahui bagaimana dirimu yang sebenarnya, aku sudah lebih tau darinya..
Aku lebih mengerti dan aku bisa lebih merasakannya..
Tetapi, kenapa kamu tidak begitu mengerti akan keberadaanku didalam kehidupanmu?
Aku menyayangimu tidak hanya untuk kebahagiaan, tetapi juga untuk kesedihan..
Kamu akan menyadarinya saat aku sudah tidak mempertahankanmu lagi...



@yuninghaha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar