Pertemuan mengenalkan sesosok kehadiran
Dengan penuh
bualan yang menawarkan harapan
Berkali-kali
ku mencoba tak mempercayai
Karena rasa
sakit yang masih menghantui
Tetapi tak
bisa
Karena ada
usaha yang tak biasa
Awalnya
semua begitu baik-baik saja
Tak bisa
ditebak, dan berlalu begitu saja
Entah aku melihatnya
dengan perasaan
Sehingga
tumbuh rasa nyaman
Meninginkannya
lebih dari teman
Dan ingin
selalu dengannya berdampingan
Ternyata dia bukan matahari, dia cuma pelangi
yang hadir dengan segala warnanya yang indah tapi hanya sejenak.
Semua
keindahan itu mulai memudar
Semua cahaya
itu mulai redup
Keindahan
yang membisukan hati
Cahaya yang
membutakan hati
Kini sirna
menyadarkan berubahnya situasi
Saat aku
telah membagi hati, aku menyadari
Dia tak
seindah yang aku kenal pertama kali
Kadang tidak tahu itu menyenangkan.
Alasan
mengapa semuanya berubah,
Entah dengan
alasan yang menyakitkan
Ataupun
dengan alasan lainnya
Hati ini
bertanya tapi tetap lega
Belum mengetahui
apa yang terjadi sebenarnya
Kau
menuntutku untuk belajar menahan diri. Bertahan atas semua rasa sakit yang tak
bisa dipungkiri lagi
Apakah hanya
sebatas rasa penasaran?
Setelah
mengetahui apa yang kau cari
Kau diam dan
tak berusaha mencari lagi
Dibalik diamku, ada rindu yang tak
terungkap.
Aku terdiam
menghadapi diammu.
Karena aku
tak tahu mengapa kau menjadi bisu
Tak seperti
yang dulu
Kini, aku
hanya bisa diam menahan rindu
Karena ketika
aku berbicara,
Aku hanya mendengar kamu berbicara denganku
dalam kata
Sedangkan aku melihatmu dengan perasaan.
Bukan tentang butuh teman, butuh ada yang
menemani setiap hari. Bukan tentang kekayaan, bukan tentang tampang. Tapi ini
tentang dengan siapa aku menjalani hari-hari, dan aku memilihmu.
Aku masih
dipersimpangan yang memisahkan arah dan tujuan.
Menunggu
harapan yg tak pasti utk melihatmu kembali kepelukan
Aku telah
melakukan yang terbaik bagi segalanya.
Namun, aku
tidak menjadi imipiannya.
Walaupun
sudah ada janji untuk membahagiakannya
Bukan hanya tentang teman mendaki sampai
puncak, tapi yang mau tergelincir saat turun kelak.
Bukan tentang siapa yang mendampingi saat
mengejar, tapi siapa yang masih disisi saat mimpi tak tergapai.
Bukan tentang janji manis yang terlanjur
terucap, tapi siapa yang bertahan saat janji tak tertepati.
Bukan tentang mencintaimu karena kau siapa,
tapi siapa yang tetap disana saat kau bukan siapa-siapa.
Bukan tentang siapa yang memuja kelebihanmu,
tapi tentang siapa yang memelukmu setelah tahu kekuranganmu.
Ada yang menyerah ketika diabaikan, ada yang
masih terus bertahan meski tidak dipedulikan. Cinta punya kekuatan
masing-masing.
Dan aku
memilih untuk bertahan sampai aku lelah.
Karena
sekarang, aku masih takut kehilangan
Walaupun kau
tidak pernah menjadi milikku.
Jika aku
lelah akan semuanya…
Kamu tidak usah menjauh. Aku sudah tau
bagaimana berjalan mundur.
Benci? Tidak. Saya sayang dia. Menjauh pun
rasanya tak sanggup. Tapi saya tahu, makin lama makin cinta, makin mendalam,
makin meyakitkan.
Sedih? Tentu. Saya tidak bisa mengobrol
dengannya lagi. Tak bisa bertemu dia lagi. Tak bisa memeluk dia lagi.
Lega? Iya. Menjaga jarak itu penting saat
saya tau bukan saya yang dia mau. Memutuskan pergi saat sudah sejauh ini ya
berat, tapi harus.
Karena semua
penantian ini sia-sia
Aku memilih
jalan yang seharusnya aku pilih dari dulu
Jika kesabaran tak bisa menyadaran, mungkin
kehilangan akan menyadarkan
Dan ketika kamu mencari yang sempurna, kamu
akan kehilangan yang terbaik.
Italic words is not mine. It's the best quotes that I got on socmend.
by: @yuninghaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar